ENUKLEASI PADA KUCING


ABSTRAK
   Studi ini bertujuan agar mahasiswa mengetahui cara mendiagnosa dan mempelajari cara penanganan kasus bedah.Seekor kucing local dengan anamnesa mata kanan menutup, mengeluarkan eksudat, kelopak mata membengkak serta bola mata mengecil yang juga dikenali atropi bulbi. Berdasarkan pemeriksaan fisik diperoleh kucing berwarna putih-oren dengan berat badan 2,4 kg terlihat adanya eksudat berwarna hijau kekuningan dan kental pada mata sebelah kanan. Hasil temperatur  kucing 38,3oC, frekuansi nafas  60x/menit dan frekuensi jantung 120x/menit. Pemeriksaan lanjutan hematologi menunjukkan hasil nilai jumlah sel darah merah, sel darah putih, hemoglobin dan hematokrit berada dalam kisaran normal kecuali pada differensial leukosit, eosinofil terlihat sedikit tinggi. Hal ini kemungkinan disebabkan adanya infeksi cacing. Diagnosa dari temuan ini adalah hewan mengalami enteropion, konjuntivitis dan blepharitis sehingga terjadi atropi bulbi. Terapi yang akan dilakukan adalah enukleasi. Enukleasi dipilih sebagai tindakan terapi karena pemberian obat-obatan tidak akan mampu lagi menyembuhkan penyakit yang di derita hewan.
Kata kunci : enukleasi, kucing, atropi bulbi.
PENDAHULUAN
Enukleasi adalah operasi pengangkatan bola mata. Umumnya, enukleasi dilakukan jika mata mengalami kebutaan dan nyeri yang sudah tidak dapat di terapi. (Mitchell 2008).
            Metode enukleasi dibagi menjadi dua macam yaitu pendekatan subkonjungtival dan pendekatan transpalpebral.  Metode subkonjungtival adalah membuang bola mata, membrane nicititans dan sedikit kelopak mata. Keuntungan metode subkonjungtival diantaranya adalah pencapaian saraf optikus dan pembuluh darah lebih mudah serta estetika tetap terjaga. Namun kekurangan dari metode ini adalah lebih rumit berbanding metode transpalpebral. Keuntungan dari metode transpalpebral antaranya prosedur operasi yang lebih sederhana dan terhindar dari infeksi pada permukaan kornea namun memiliki kekurangan pencapaian saraf optikus dan pembuluh darah lebih sulit, kerusakan chiasm mudah terjadi serta estetika kurang terjaga.
KASUS
            Seekor kucing jantan bernama Sonice dengan anamnesa bola mata kanan tidak kelihatan, terdapat eksudat berwarna hijau kekuningan dan kental. Kondisi umum hewan terlihat baik dengan berat badan 2,4 kg. pemeriksaan fisik menunjukkan temperature hewan 38,3oC, frekuensi nafas 60x/menit dan frekuensi jantung 120x/menit. Pemeriksaan lanjutan keadaan fisiologis Tabel 1.
            Hasil pemeriksaan  hematologi menunjukkan bahwa gambaran darah tidak mengalami kelainan berdasarkan parameter jumlah eritrosit dan  leukosit berada di atas normal. Sementara itu, berdasarkan hasil differensiasi leukosit, dapat dilihat eosinofil berada sedikit di atas normal. Hal ini biasanya disebabkan hewan kecacingan. Enukleasi pada kasus ini dilakukan karena hewan mengalami enteropion, konjuntivitis dan blepharitis sehingga terjadi atropi bulbi.
Metode enukleasi yang digunakan adalah metode transpalpebral.
Hewan dipremedikasi dengan atropin sulfat pada dosis kecil (< 0.5 ml) mampu menghambat produksi saliva, bronchial dan mencegah muntah, setelah 15 menit, hewan diinduksi dengan ketamin 10% dan xylazin 2%.  Rambut hewan dicukur minimal 1 cm disekitar batas kelopak mata.  Daerah sekitar sayatan dibersihkan dengan iodium tincture.
Penyayatan dimulai dari insisi lateral cantus kurang lebih satu hingga dua cm lateral dari atas dan bawah palpabrae menggunakan gunting atau pisau scalpel. Sebelum dilakukan penyayatan palpabrae dijahit untuk mempermudah insisi. Dilakukan insisi 360o mengitari mata.  Pisahkan konjuctiva, tendon capsul dan otot ekstra ocular dari sclera menggunakan gunting. Glandula lakrimalis yang terletak di bawah ligamentum dibuang. Perlekatan dengan bola mata dipisahkan, selanjutnya potong syaraf dengan gunting.  Hindari penarikan syaraf yang berlebihan. Tutup konjuctiva dan kantung mata dengan menggunakan 3-0 absorbable suture. Langkah terakhir, kulit dijahit dengan menggunakan 3-0 atau 4-0 non absorbable suture (Schrefer JA & Linda LD 2002).
DISKUSI
Enukleasi dipilih sebagai tindakan terapi karena pemberian obat-obatan tidak akan mampu lagi menyembuhkan penyakit yang di derita hewan, selain itu untuk memperbaiki nilai estetika hewan.
KESIMPULAN
Enukleasi merupakan operasi pada kasus mata yang sudah tidak dapat disembuhkan lagi. Jika kondisi hewan dalam keadaan baik maka akan mendapatkan prognosa fausta.
DAFTAR PUSTAKA
Mitchell N. 2008. Enucleation in companion animals. Iris vet J 16(2).

Schrefer JA & Linda LD. 2002. Small Animal Surg

Comments

Popular Posts